Being AYAH

on Thursday, January 17, 2008


21 Desember 2007. Alhamdulillah, saat yang ditunggu –tunggu itu pun tiba. Memang lebih cepat 2 minggu dari perkiraan dokter. Dalam usia kandungan 37 minggu akhirnya Nina pun melahirkan putri kami. Saat itu, segala perasaan syukur, haru dan bahagia meramaikan tangisan lantang bayi kami. Syukur, ya karena Tuhan telah mengabulkan permohonan kami. Tuhan, dan memberikan kepercayaan itu pada kami. Kau telah beri anugerah bagi kami seorang bayi perempuan yang mungil..darah daging kami.Thank’s God for Your Gift :). Sedangkan haru, adalah ketika kenyataan itu merupakan kuasa Tuhan yang baik. Tepat sebulan yang lalu sebelum putri kami lahir, aku ditinggalkan orang yang paling berjasa dalam hidupku, orang yang selalu mencintai aku, mendoakan sekarang maupun masa depan ku. Orang yang pertama kali mengenalkan padaku apa makna kebajikan, keluhuran hati, serta kasih sayang. Ya..Ibu ku. Dalam kesempatan terakhir aku berbicara dengan ibu, ibu minta aku mendoakannya untuk tetap sehat agar dapat melihat anakku kelak. Ibu, cucu perempuan Ibu sudah lahir, sehat dan lucu. Doa kami selalu untuk Ibu. Bahagia, karena dialah anugerah terindah bagi kami, dan bahagia karena seutuhnya kami telah menjadi ORANG TUA…menjadi Ayah dan Bunda bagi putri kami. Alhamdulillah sekaligus selalu Bismillah :).


Aku dan Nina bersepakat menamakan putrid kami dengan : Khalilla Lintang Zaafarani. Hahahaha…ke-arab-araban ya? Tapi ada jawanya juga koq. Bisa dipanggil Khalilla, Lilla atau Lintang :) terserah komunitasnya nanti dimana :). Kalau dikombinasikan dari nama itu adalah : “kekasih yang menerangi dengan keharuman”. Proses bersepakat memberikan nama itu juga tidak mendadak. Kalau boleh mengenang prosesnya, dulu kalau anak kami perempuan aku ingin diberi naman : Aulia Bela Marjinal, dan kalau laki-laki aku ingin diberi nama Adnan Lawan Tirani. Semula sudah yakin, namun ketika sudah menginjak usia kandungan 7 bulan, aku jadi mikir-mikir lagi. Iya ya..nanti gimana mereka nanti ya kalau sudah besar. Hahahaha...Ternyata dari dulu pun Nina gak setuju-setuju banget kalo nanti dikasih nama itu. Dan akhirnya dimulai proses searching nama dan makna yang baik-baik. Bersyukur aku punya istri yang bijaksana, i love u Nina :). Alhamdulillah, aku bisa menemani Nina dari proses “bukaan ½”, kontraksi2 awal, sampai kontraksi yang “menggetirkan” yang dialami Nina hingga proses melahirkan pun..tak sedetik pun aku biarkan Nina merasakannya sendiri. Walaupun aku hanya bisa mendampingi, memberikan doa dan support kepada istriku yang sedang meregang nyawa, mempertaruhkan hidup dan mati demi kelahiran anak kami.

06.10 wib
Tidak membutuhkan proses yang lama setelah menunggu 20 jam (bukaan 1 hingga bukaan 10), hanya membutuhkan wakti 5 menit dengan ditangani dokter dan 7 orang perawat (hahahaha…main volley kali, karena saat itu pagi jam 6 dan tidak ada pasien yang melahirkan) Nina melahirkan bayi dengan normal dan sehat. Alhamdulillah.

Putri kami lahir di saat umat Islam masih dalam suasana sukacita, karena masih di suasana Idul Qurban. Beratnya 2,8 kg dan panjang 48 cm. Hari baik? Hahahaha…semua hari itu baik koq dalam pengertian sederhanaku yang orang awam ini. Yang jelas fenomena alam sudah menunjukan hujan deras yang berkepanjangan dan tak menentu. Ya, orang2 lingkungan bilang pengaruh global warming lah. Dan memang benar 4 - 6 hari setelah itu, beberapa daerah di jawa tengah mengalami tanah longsor dan banjir luapan Bengawan Solo. Terutama Solo. Hiks…tempat eyangnya Khalilla (syukurlah tidak terkena banjir). Tapi terlepas dari semua fenomena alam itu, semoga negara ini lebih cepat merespon situasi yang berpotensi bencana juga segera bersikap jika terjadi bencana. Ya semoga saja, moga-moga juga itu kali terakhir bencana yang terjadi di bumi pertiwi ini, sehingga kelak hanya menjadi “kisah” bagi Khalilla dan anak-anak muda lainnya. Bahwa negara ini PERNAH sudah bobrok selalu dilanda bencana pula. J Semoga. Amin

Yang jelas, sekarang aku memiliki tanggung jawab sekaligus kebanggan sebagai Ayah, dan ternyata itu juga tidaklah gampang. Namun, peranku ini tidaklah sempurna jika tidak ada peran istriku, Nina, Bundanya Khalilla yang selalu cermat dan responsive terhadap perkembangan putri kami. Alhamdulillah kedekatan dia dengan Khalilla terutama melalui ASI sangat luar biasa. Air mulia anugerah Tuhan itu sangat membantu kami dan Alhamdulillah Nina pun diberi kemudahan untuk mengucurkan asi-nya untuk Khalilla. Semoga terus berjalan hingga 6 bulan bahkan 2 tahun. Amin…Babak baru kehidupan kami pun telah kami tapaki…masih sangat baru..bismillah.


Wassalam

@

0 comments: